Prolog


Seketika jantung saya terasa berhenti sejenak...
jangan becanda! kata saya padanya
sepi...tanpa jawaban
saya menangis...rasanya campur aduk..saya marah...kecewa...sedih..takut..semuanya menyatu
kenapa? kenapa baru bilang sekarang?
karena sekarang waktu yang tepat....katanya
kami sama2 menangis...sama2 tidak bisa berkata apa2 lagi
potongan2 memori itu seperti ada disekeliling saya...berputar2 seperti trailer film 
tawa..canda...semua bahagia...hampir tidak ada kesedihan yang dia hadirkan saat bersama sama
bahkan saat2 terburuk diapun tak pernah ada air mata di depan saya
Saya marah...
bukan..bukan marah padanya
melainkan menyalahkan diri saya sendiri
begitu lama waktu yang saya lewati dengannya...tapi tidak sedikitpun kepekaan saya terhadap kesulitannya..terhadap kesusahannya ..
Egois...ya saya egois
ketika ingin bertemu..saya yang meminta dia menemui saya..saya yang meminta dia mendengarkan semua ocehan saya...dia lebih muda dari saya..tapi selalu lebih dewasa dari saya....
ya tuhan....pelajaran apa yang akan kau ajarkan padaku??
pertanyaan itu yang berputar2 di kepala saya
Tenang...katanya
aku akan baik2 saja
semua akan berjalan seperti biasa..tanpa aku
bagaimana bisa?? kata saya
saya mendengar suaranya berat...tangisnya pecah
kali ini seperti tangis yang entah berapa lama dia tahan
ini hanya masalah waktu....
semua akan berlalu...
saya masih menangis..
aku ingin bertemu...kata saya
dia memberikan nomor telpon
ini...telpon nomor ini..dia yang akan mengantar kamu padaku
baik...kata saya
telpon ditutup
saya masih mematung...air mata terus menetes
flashback ke pertemuan saya terakhir dengannya
tidak ada sedikitpun kesedihan dan kesusahan yang dia tunjukan
saya menggigit bibir...menahan tangis yang sekali lagi ingin tumpah
tidak kuat rasanya membayangkan kesendiriannya dibalik dinding PENJARA !!!
 
 



 

Postingan populer dari blog ini

Kalah

Terserah DIA

Semua akan baik-baik saja